Tidak setiap orang dapat menyebut
dirinya seorang fotografer, sekalipun banyak orang dapat menggunakan kamera dan
mengambil gambar. Permasalahannya terletak pada gambar yang dihasilkan. Gambar
hasil jepretan seorang fotografer terlatih memiliki sisi keindahan dan kekuatan
yang mampu berbicara. Mengapa demikian? Karena seorang fotografer tahu persis
kapan ia harus membidikkan kamera ke obyek yang diabadikan. Dibutuhkan sikap
sabar dan enerjik untuk menangkap momen yang tepat. Tanpa momen, keberhasilan
dari suatu foto tidak akan tercapai, sekalipun penyinaran dan hal teknis
lainnya sudah tepat.
Demikian juga, salah satu kunci
kesuksesan kita dalam hidup ini adalah melakukan sesuatu tepat pada waktunya.
Kita harus belajar melakukan sesuatu menurut waktu Tuhan bukan waktu kita.
Diperlukan iman dan kesabaran agar kita bisa melakukan sesuatu menurut waktu
Tuhan. Yesus begitu berhasil selama pelayanan-Nya di dunia ini sebab Ia selalu
melakukan sesuatu tepat pada waktunya.
Seperti Saul, kita seringkali
mengambil tindakan atau keputusan sendiri mendahului Tuhan, apalagi jika kita
sedang menginginkan sesuatu. Seharusnya kita menunggu waktu Tuhan dengan sabar;
kegagalan itu sering disebabkan oleh emosi yang bergolak di dalam diri
kita!Marilah kita belajar untuk menyerahkan emosi kita ke bawah pengendalian
Roh Kudus, agar kita tidak terpancing menuruti dorongannya. Ingatlah bahwa
pengendalian diri adalah salah satu dari buah Roh ( Galatia 5:22 ). Jika sudah
waktunya Tuhan, maka segala sesuatu seperti yang dikehendakiNya pasti terjadi.
( Gideon Anang Prakosa )
0 comments:
Post a Comment