Pernahkah Anda memperhatikan mengapa aliran air sungai
berkelok-kelok? Di belahan dunia manapun semua sungai, kecuali buatan manusia,
memiliki kesamaan yaitu aliran airnya berkelok-kelok. Mengapa demikian?
Penyebabnya adalah karena sungai itu mengikuti alur yang paling sedikit
hambatannya. Sungai-sugai itu berkelok untuk menghindari penghalang lajunya air
dan mencari jalan yang mudah dilalui. Tidak sedikit orang percaya, bahkan yang
sudah menjadi Pelayan Tuhan yang hidupnya tidak lagi lurus dalam mengikuti
jalan Tuhan, tetapi berkelok-kelok. Karena gagal dalam menghadapi tantangan
yang menghadang, mereka akhirnya menyimpang dari jalan yang direncanakan Allah
bagi mereka dan mulai kompromi dengan dunia ini, kompromi dengan keinginan
mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Tidak lagi tunduk dan taat pada
pimpinan Roh Allah, tetapi tunduk kepada roh dunia ini.
Yohanes dalam
suratnya mengingatkan kepada para pengikut Kristus bahwa kita dapat memenangkan
pergumulan melawan kejahatan, sebab “Roh yang ada dalam kamu, lebih besar
daripada roh yang ada di dalam dunia” (
I Yohanes 4:4 ). Tak satupun yang dapat menghalangi kita untuk melalui jalur yang sudah
ditetapkan Allah. Kita tidak boleh menyerah pada godaan atau musuh apapun. Roh
Kudus yang tinggal di hati kita akan menguatkan sehigga kita dapat tetap
berdiri teguh.
Jika kita
memutuskan untuk tidak mengikuti begitu saja alur yang paling sedikit hambatannya,
jalan kita tidak akan “bengkok”. Mulai sekarang, bersikaplah berani menghadapi
tantangan hidup, walau dengan resiko yang berat, percayalah Tuhan pasti
memampukan kita.
( Gideon Anang
Prakosa )
0 comments:
Post a Comment