Ada dua
buah benda yang bentuknya mirip, bahkan sekilas bagian-bagian dari benda itu
memiliki kesamaan. Masing-masing memiliki baling-baling yang dapat berputar,
dan juga memiliki batang penyangga. Kipas angin dan kincir angin, dua benda
yang mirip. Yang membedakan adalah cara kerjanya. Kipas angin berputar untuk
menghasilkan angin, sedangkan kincir angin berputar karena ada angin yang
berhembus kencang dan menggerakkannya.
Ini
adalah tipe dari orang percaya. Beberapa orang bertindak seperti kipas angin.
Ada suatu power yang keluar dan dapat menyejukkan, menyegarkan bagi orang lain.
Mungkin itu berupa ucapan yang membangun, menasehati dan menghibur, atau
tindakan dan perhatian yang disalurkan bagi orang lain yang sangat membutuhkan.
Ia bergerak dan bertindak, sehingga orang-orang di sekitarnya memperoleh pengaruh yang baik. Orang yang hidupnya
dipenuhi kasih Allah memiliki power yang dapat menggerakkan hatinya untuk
bertindak dan menjadi berkat bagi sesamanya.
Sedangkan
tipe kincir angin adalah orang yang selalu menunggu adanya dorongan dari orang
lain, baru kemudian bergerak atau melakukan suatu tindakan. Tidak ada inisiatif
atau suatu keinginan untuk bergerak. Orang-orang semacam ini adalah pribadi
yang “tidak memiliki hati”. Melakukan sesuatu berdasarkan kewajiban dan bukan
karena adanya beban atau dorongan dari dalam. Saat ada orang lain bergerak atau
berbuat sesuatu, ia akan segera melibatkan diri dalam tindakan yang sama.
Ketika tidak ada orang yang melakukan sesuatu, orang ini pun diam dalam
ketenangan. Jelaslah, kehidupan orang seperti ini tidak dapat menjadi berkat.
Kalaupun kelihatan sibuk, ia hanya melakukan ”aksi tanpa isi.”
( Gideon
Anang Prakosa )
0 comments:
Post a Comment