WHAT'S NEW?
Loading...

Hidup Yang Menjadi Berkat - Ilustrasi Khotbah Kristen

Ada dua buah benda yang bentuknya mirip, bahkan sekilas bagian-bagian dari benda itu memiliki kesamaan. Masing-masing memiliki baling-baling yang dapat berputar, dan juga memiliki batang penyangga. Kipas angin dan kincir angin, dua benda yang mirip. Yang membedakan adalah cara kerjanya. Kipas angin berputar untuk menghasilkan angin, sedangkan kincir angin berputar karena ada angin yang berhembus kencang dan menggerakkannya.

Ini adalah tipe dari orang percaya. Beberapa orang bertindak seperti kipas angin. Ada suatu power yang keluar dan dapat menyejukkan, menyegarkan bagi orang lain. Mungkin itu berupa ucapan yang membangun, menasehati dan menghibur, atau tindakan dan perhatian yang disalurkan bagi orang lain yang sangat membutuhkan. Ia bergerak dan bertindak, sehingga orang-orang di sekitarnya memperoleh  pengaruh yang baik. Orang yang hidupnya dipenuhi kasih Allah memiliki power yang dapat menggerakkan hatinya untuk bertindak dan menjadi berkat bagi sesamanya.

Sedangkan tipe kincir angin adalah orang yang selalu menunggu adanya dorongan dari orang lain, baru kemudian bergerak atau melakukan suatu tindakan. Tidak ada inisiatif atau suatu keinginan untuk bergerak. Orang-orang semacam ini adalah pribadi yang “tidak memiliki hati”. Melakukan sesuatu berdasarkan kewajiban dan bukan karena adanya beban atau dorongan dari dalam. Saat ada orang lain bergerak atau berbuat sesuatu, ia akan segera melibatkan diri dalam tindakan yang sama. Ketika tidak ada orang yang melakukan sesuatu, orang ini pun diam dalam ketenangan. Jelaslah, kehidupan orang seperti ini tidak dapat menjadi berkat. Kalaupun kelihatan sibuk, ia hanya melakukan ”aksi tanpa isi.” 

( Gideon Anang Prakosa )

Menghadapi Tantangan Hidup - Ilustrasi Khotbah Kristen

Pernahkah  Anda memperhatikan mengapa aliran air sungai berkelok-kelok? Di belahan dunia manapun semua sungai, kecuali buatan manusia, memiliki kesamaan yaitu aliran airnya berkelok-kelok. Mengapa demikian? Penyebabnya adalah karena sungai itu mengikuti alur yang paling sedikit hambatannya. Sungai-sugai itu berkelok untuk menghindari penghalang lajunya air dan mencari jalan yang mudah dilalui. Tidak sedikit orang percaya, bahkan yang sudah menjadi Pelayan Tuhan yang hidupnya tidak lagi lurus dalam mengikuti jalan Tuhan, tetapi berkelok-kelok. Karena gagal dalam menghadapi tantangan yang menghadang, mereka akhirnya menyimpang dari jalan yang direncanakan Allah bagi mereka dan mulai kompromi dengan dunia ini, kompromi dengan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Tidak lagi tunduk dan taat pada pimpinan Roh Allah, tetapi tunduk kepada roh dunia ini.

Yohanes dalam suratnya mengingatkan kepada para pengikut Kristus bahwa kita dapat memenangkan pergumulan melawan kejahatan, sebab “Roh yang ada dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia”  ( I Yohanes 4:4 ). Tak satupun yang dapat menghalangi  kita untuk melalui jalur yang sudah ditetapkan Allah. Kita tidak boleh menyerah pada godaan atau musuh apapun. Roh Kudus yang tinggal di hati kita akan menguatkan sehigga kita dapat tetap berdiri teguh.

Jika kita memutuskan untuk tidak mengikuti begitu saja alur yang paling sedikit hambatannya, jalan kita tidak akan “bengkok”. Mulai sekarang, bersikaplah berani menghadapi tantangan hidup, walau dengan resiko yang berat, percayalah Tuhan pasti memampukan kita.

( Gideon Anang Prakosa )


Mengatasi Tantangan - Ilustrasi Khotbah Kristen

Bagi para penggemar elektronika atau orang-orang yang bergelut dengan alat-alat elektronika pasti mengenal benda yang disebut dengan resistor, sering disingkat dengan huruf “R”.  Resistor adalah salah satu komponen yang umumnya bebentuk tabung kecil dengan gelang-gelang warna dan memiliki dua kaki memanjang. Fungsi alat ini, sesuai dengan namanya adalah menghambat atau menahan arus listrik dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor, maka arus listrik dalam rangkaian elektronika dapat diperkecil, dibagi, atau ditingkatkan. Apabila komponen ini rusak, atau bocor maka arus listrik akan mengalir tak terkendali, akibatnya komponen lain akan rusak, maka hancurlah rangkaian itu.

Dalam hidup ini kadang-kadang kita mengalami adanya hambatan-hambatan yang diijinkan Tuhan. Hal itu terjadi dengan maksud supaya iman kita dapat berfungsi dengan baik. Iman dapat menjadi aktif justru pada saat terjadi kendala dalam keseharian kita. Demikian juga di dalam bisnis, adanya kendala atau masalah merupakan tantangan yang dapat memacu produktifitas dan kreatifitas. Pemazmur mengatakan bahwa tertindas itu baik baginya, supaya ia belajar ketetapan-ketetapan Tuhan. Artinya, tekanan, hambatan atau kendala yang kita hadapi sehari-hari sebenarnya merupakan kesempatan bagi kita untuk berubah dan menjadi lebih baik. Proses belajar pada prinsipnya adalah try, try and try again (coba, coba dan coba lagi).

Kita bisa saja, bahkan mungkin sering mengalami hambatan, namun secara garis besar rencana Tuhan tetap akan dinyatakan dalam hidup kita. Yang Tuhan kehendaki adalah respon atau tanggapan kita dalam mengatasi tantangan itu. Kalau seseorang menyerah, maka ia tidak akan menerima apa-apa. Sebaliknya kalau seseorang mampu mengatasi hambatan dalam hidupnya, ia akan keluar sebagai orang yang sukses.

( Gideon Anang Prakosa )

Tetap Bersemangat - Ilustrasi Khotbah Kristen

Spare part atau suku cadang kendaraan bermotor memiliki jenis yang beragam. Meskipun banyak bagian yang hanya dipahami oleh para montir atau teknisi, namun beberapa di ataranya dikenal oleh orang awam, karena seringkali dilihat. Salah satu di antaranya adalah busi. Hampir semua orang mengerti benda ini. Busi adalah komponen yang berfungsi untuk memercikkan bunga api di dalam ruang bakar. Percikan bunga api ini dihasilkan dari tegangan tinggi antar electrode yang dibangkitkan oleh ignition coil. Temperatur di dalam ruang bakar dapat mencapai 2500 derajat Celsius dan tekanannya mencapai 50 kg/cm2. Bahan bakar yang dibakar dalam silinder adalah campura uap bensin dan udara yang tersedia dalam karburator. Campuran bahan bakar ini diledakkan oleh panas percikan api yang terjadi di antara electrode busi. Ledakan mendorong piston yang terhubung dengan poros engkol, dan selanjutnya tenaga gerak ini benar-benar gerak yang menjalankan mesin.

Apabila busi tidak menimbulkan percikan bunga api, maka sebagus dan sekuat apapun sebuah mesin tidak dapat berfungsi dan menghasilkan gerak. Demikian juga kalau sukacita, semangat hidup dan keceriaan sebagai “percikan bunga api” dari kehidupan hilang dari diri manusia, maka pada hakekatnya manusia itu tinggal menunggu kematian belaka. Sebab pada dasarnya manusia yang tidak kreatif, manusia yang pasif bukanlah manusia sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Kesedihan dan kesesakan hidup kadang-kadang membuat orang yang mengalaminya menjadi lemah dan tidak bergairah hidupnya. Seringkali karena beban hidup yang menghimpit terus menerus, sukacita dan keceriaan hidup menjadi lenyap.

Amsal 18:14  mengatakan: “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?”  Oleh karena itu menjaga hati kita tetap gembira dan ceria menjadi sesuatu yang penting.  Memang kesedihan dan masalah selalu ada di sepanjang hidup kita, namun hal itu tidak boleh merenggut damai sejahtera dan sukacita yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita. “ … jangan kamu bersusah ati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”  (Nehemia 8:11 b ).

( Gideon Anang Prakosa )

Momen Yang Tepat - Ilustrasi Khotbah Kristen

Tidak setiap orang dapat menyebut dirinya seorang fotografer, sekalipun banyak orang dapat menggunakan kamera dan mengambil gambar. Permasalahannya terletak pada gambar yang dihasilkan. Gambar hasil jepretan seorang fotografer terlatih memiliki sisi keindahan dan kekuatan yang mampu berbicara. Mengapa demikian? Karena seorang fotografer tahu persis kapan ia harus membidikkan kamera ke obyek yang diabadikan. Dibutuhkan sikap sabar dan enerjik untuk menangkap momen yang tepat. Tanpa momen, keberhasilan dari suatu foto tidak akan tercapai, sekalipun penyinaran dan hal teknis lainnya sudah tepat.

Demikian juga, salah satu kunci kesuksesan kita dalam hidup ini adalah melakukan sesuatu tepat pada waktunya. Kita harus belajar melakukan sesuatu menurut waktu Tuhan bukan waktu kita. Diperlukan iman dan kesabaran agar kita bisa melakukan sesuatu menurut waktu Tuhan. Yesus begitu berhasil selama pelayanan-Nya di dunia ini sebab Ia selalu melakukan sesuatu tepat pada waktunya.

Seperti Saul, kita seringkali mengambil tindakan atau keputusan sendiri mendahului Tuhan, apalagi jika kita sedang menginginkan sesuatu. Seharusnya kita menunggu waktu Tuhan dengan sabar; kegagalan itu sering disebabkan oleh emosi yang bergolak di dalam diri kita!Marilah kita belajar untuk menyerahkan emosi kita ke bawah pengendalian Roh Kudus, agar kita tidak terpancing menuruti dorongannya. Ingatlah bahwa pengendalian diri adalah salah satu dari buah Roh ( Galatia 5:22 ). Jika sudah waktunya Tuhan, maka segala sesuatu seperti yang dikehendakiNya pasti terjadi.


( Gideon Anang Prakosa )