WHAT'S NEW?
Loading...

Menjadi Pemenang - Ilustrasi Khotbah Kristen


Saudara, kita ditentukan menjadi seorang pemenang. Itulah yang dikatakan Firman Tuhan tentang kita dalam I Korintus 15:57. Janji Tuhan ini adalah janji yang pasti dan tidak ada kelemahan, penderitaan, atau apapun yang sanggup menggagalkan kehendak Tuhan ini dalam hidup kita. Bagi sebagian orang, kekurangan dan kelemahan mungkin dijadikan alasan sehingga mereka tidak meraih janji Tuhan ini. Banyak orang begitu pesimis hidupnya karena alasan kelemahan dan kekurangan.

Janji kemenangan hanya menjadi milik orang-orang yang bersemangat dan tidak pernah menjadi lemah sekalipun terdapat begitu banyak kelemahan pada dirinya. Seorang yang bersemangat mengetahui bahwa tidak ada penyakit fisik yang dapat menghalangi seseorang untuk menunjukkan prestasi besar. Lihat saja, Lord Byron berkaki pekuk. Robert Louis Stevenson dan John Keats menderita paru-paru. Edgard Allan Poe mempunyai masalah mental. Thomas Edison dan Ludwig Beethoven tuli. Halangan-halangan itu membangun kekuatan dan kehendak yang kuat dan menghasilkan prestasi.

Saudara, jagalah hati kita agar tetap bersemangat menjalani hidup. Isilah hari-hari kita untuk terus berkarya dan menjadi berkat bagi banyak orang. Semangat akan membuat kita tidak pernah kehilangan pengharapan untuk terus melakukan hal-hal yang berguna.

Amsal 18:14a Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya,

Ayat Bacaan:

Amsal 18:9-15
18:9 Orang yang bermalas-malas dalam pekerjaannya sudah menjadi saudara dari si perusak.
18:10 Nama TUHAN adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi selamat.
18:11 Kota yang kuat bagi orang kaya ialah hartanya dan seperti tembok yang tinggi menurut anggapannya.
18:12 Tinggi hati mendahului kehancuran, tetapi kerendahan hati mendahului kehormatan. 18:13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
18:14 Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?
18:15 Hati orang berpengertian memperoleh pengetahuan, dan telinga orang bijak menuntut pengetahuan.

Mengandalkan Tuhan - Ilustrasi Khotbah Kristen


Dalam kehidupan ini, kita tidak bisa lepas dari peran orang lain di sekeliling kita. Sejak lahir bahkan sampai mati, setiap manusia membutuhkan peran dan bantuan orang lain. Tetapi kita harus menyadari bahwa apa yang terjadi di dalam kehidupan ini tidak selalu bisa kita duga sebelumnya. Orang yang kita harapkan untuk menjadi seorang kawan bisa jadi adalah seorang yang akan memusuhi kita pada masa depan. Dengan kata lain apabila kita terlalu berharap atau mengandalkan manusia, maka kita akan kecewa.

Tuhan sendiri mengatakan bahwa terkutuklah orang yang mengandalkan manusia dan kekuatannya sendiri. Mengapa? Karena kecenderungan orang yang mengandalkan manusia, tidak akan mungkin mengandalkan Tuhan, dan akibatnya ia akan semakin dekat dengan manusia tetapi jauh dari Tuhan. Di sisi yang lain, Tuhan akan memberkati orang-orang yang mengandalkan Tuhan. Mereka ini adalah orang-orang yang menaruh harapan, dan masa depan mereka di dalam tangan Tuhan.

Mengandalkan Tuhan berarti menyerahkan apa yang kita miliki kepada Tuhan, dan membiarkan Tuhan melakukan apa yang Tuhan mau dalam kehidupan kita. Hal itu membutuhkan ketaatan, ketundukan, dan komitmen kita yang total dalam mengiring Tuhan. Saudara, yakinlah bahwa Tuhan pasti akan memberkati orang-orang yang mengandalkan Tuhan dalam segala hal.

Yeremia 17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri ...

Ayat Bacaan:

Yeremia 17:1-18
17:1 "Dosa Yehuda telah tertulis dengan pena besi, yang matanya dari intan, terukir pada loh hati mereka dan pada tanduk-tanduk mezbah mereka
17:2 sebagai peringatan terhadap mereka! --Mezbah-mezbah mereka dan tiang-tiang berhala mereka memang ada di samping pohon yang rimbun di atas bukit yang tinggi,
17:3 yakni pegunungan di padang. --Harta kekayaanmu dan segala barang perbendaharaanmu akan Kuberikan dirampas sebagai ganjaran atas dosamu di segenap daerahmu.
17:4 Engkau terpaksa lepas tangan dari milik pusakamu yang telah Kuberikan kepadamu, dan Aku akan membuat engkau menjadi budak musuhmu di negeri yang tidak kaukenal, sebab dalam murka-Ku api telah mencetus yang akan menyala untuk selama-lamanya."
17:5 Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
17:6 Ia akan seperti semak bulus di padang belantara, ia tidak akan mengalami datangnya keadaan baik; ia akan tinggal di tanah angus di padang gurun, di negeri padang asin yang tidak berpenduduk.
17:7 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.
17:9 Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?
17:10 Aku, TUHAN, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."
17:11 Seperti ayam hutan yang mengerami yang tidak ditelurkannya, demikianlah orang yang menggaruk kekayaan secara tidak halal, pada pertengahan usianya ia akan kehilangan semuanya, dan pada kesudahan usianya ia terkenal sebagai seorang bebal.
17:12 Takhta kemuliaan, luhur dari sejak semula, tempat bait kudus kita!
17:13 Ya Pengharapan Israel, TUHAN, semua orang yang meninggalkan Engkau akan menjadi malu; orang-orang yang menyimpang dari pada-Mu akan dilenyapkan di negeri, sebab mereka telah meninggalkan sumber air yang hidup, yakni TUHAN.
17:14 Sembuhkanlah aku, ya TUHAN, maka aku akan sembuh; selamatkanlah aku, maka aku akan selamat, sebab Engkaulah kepujianku!
17:15 Sesungguhnya, mereka berkata kepadaku: "Di manakah firman TUHAN itu? Biarlah ia sampai!"
17:16 Namun tidak pernah aku mendesak kepada-Mu untuk mendatangkan malapetaka, aku tidak mengingini hari bencana! Engkaulah yang mengetahui apa yang keluar dari bibirku, semuanya terpampang di hadapan mata-Mu.
17:17 Janganlah Engkau menjadi kedahsyatan bagiku, Engkaulah perlindunganku pada hari malapetaka.
17:18 Biarlah orang-orang yang mengejar aku menjadi malu, tetapi janganlah aku ini menjadi malu; biarlah mereka terkejut, tetapi janganlah aku ini terkejut! Buatlah hari malapetaka menimpa mereka, dan hancurkanlah mereka dengan kehancuran berganda.

Memperbaiki Kesalahan - Ilustrasi Khotbah Kristen


Ketika mencapai umur lima puluh tahun lebih, kebanyakan orang disibukkan dengan mengenang kembali masa lampaunya. Antara lain kejayaan, kegagalan, kelebihan, dan kekurangannya. Kita melihat hal yang memuaskan, namun di satu sisi juga ada rasa kecewa dan rasa kehilangan karena kesalahan dan kelalaian. Kalau mau jujur tentu kita akan merasa bersalah, karena banyak kali bertindak menurut kesenangan sendiri, tidak cukup memperlihatkan cinta kasih dan belas kasihan kepada sesama dan tidak berada di tempat dimana orang sedang mengharapkan kita.

Tentu saja kita tidak mungkin kembali ke masa lampau dan menghapus segala kesalahan dan dosa kita. Juga bukanlah sikap yang bijaksana apabila kita hidup dalam rasa bersalah yang kita tanggung selama ini. Jalan keluar terbaik dalam memperbaiki kesalahan dan dosa di masa lalu adalah bertobat dan memohon ampun kepada Tuhan.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan (I Yohanes 1:9). Adalah hal yang berhikmat jika kita tidak menyembunyikan pelanggaran, tapi kita perlu mengakui dan meninggalkannya. Allah sendiri yang akan menghormati iman dan ketaatan kita pada firman-Nya. Dan Ia tidak akan membiarkan hambanya dipermalukan. Orang yang rendah hati bahkan akan ditinggikannya.

Amsal 28:13 Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi.

Ayat Bacaan:

Mazmur 32:1-11
32:1 Dari Daud. Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!
32:2 Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
32:5 Dosaku kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata: "Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau mengampuni kesalahan karena dosaku. Sela
32:6 Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itu tidak melandanya.
32:7 Engkaulah persembunyian bagiku, terhadap kesesakan Engkau menjaga aku, Engkau mengelilingi aku, sehingga aku luput dan bersorak. Sela
32:8 Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu.
32:9 Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang, kalau tidak, ia tidak akan mendekati engkau.
32:10 Banyak kesakitan diderita orang fasik, tetapi orang percaya kepada TUHAN dikelilingi-Nya dengan kasih setia.
32:11 Bersukacitalah dalam TUHAN dan bersorak-soraklah, hai orang-orang benar; bersorak-sorailah, hai orang-orang jujur!

Kuatkan Hati - Ilustrasi Khotbah Kristen


Dalam kisah perjalanan orang Israel menjelang memasuki tanah Kanaan, terjadi suatu peristiwa yang sangat menggemparkan. Dua belas pengintai yang diutus membawa kabar yang bertolak belakang. Sepuluh orang mengatakan bahwa mereka tidak mungkin dapat masuk ke Kanaan karena musuh mereka terlalu kuat. Sedangkan dua orang mengatakan bahwa mereka pasti dapat mengalahkan musuh itu.

Apa sebenarnya musuh terbesar yang harus mereka kalahkan sebelum mereka menduduki negeri yang dijanjikan Tuhan itu? Sebenarnya musuh mereka bukanlah ‘orang-orang raksasa’ seperti orang Het, Amalek, atau Yebus yang telah mereka lihat. Musuh mereka sebenarnya adalah sepuluh orang pengintai yang telah memberitakan kabar busuk. Ucapan-ucapan negatiflah yang telah mempengaruhi hati orang-orang Israel sehingga akhirnya membuat keputusan yang salah dan mereka benar-benar tidak pernah menginjakkan kakinya di negeri yang berlimpah susu dan madunya itu.

Berapa kali kita kehilangan pengharapan dan kepercayaan kepada Tuhan hanya karena kita mendengar perkataan seseorang yang melemahkan iman kita? Jangan biarkan rencana Tuhan gagal dalam hidup kita! Kita memang tidak bisa mencegah hadirnya ‘perkataan-perkataan negatif’ datang ke telinga kita. Namun jangan biarkan kata-kata itu melemahkan iman kita. Peganglah FirmanNya, kuatkan hati dan taklukkan setiap kata yang berusaha melemahkan iman kita.

Bilangan 13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."

Ayat Bacaan :

Bilangan 13:25-33

13:25 Sesudah lewat empat puluh hari pulanglah mereka dari pengintaian negeri itu,
13:26 dan langsung datang kepada Musa, Harun dan segenap umat Israel di Kadesh, di padang gurun Paran. Mereka membawa pulang kabar kepada keduanya dan kepada segenap umat itu dan memperlihatkan kepada sekaliannya hasil negeri itu.
13:27 Mereka menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya. 

13:28 Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:29 Orang Amalek diam di Tanah Negeb, orang Het, orang Yebus dan orang Amori diam di pegunungan, orang Kanaan diam sepanjang laut dan sepanjang tepi sungai Yordan."
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" 

13:31 Tetapi orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada kita."
13:32 Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. 

13:33 Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."

Pengharapan di dalam Tuhan - Renungan


Pengharapan adalah faktor yang sangat penting bagi kehidupan semua umat manusia. Tanpa pengharapan sangat sulit untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Sebaliknya dengan pengharapan, akan melahirkan kehidupan yang baik dan berkualitas. Itulah sebabnya seorang petani akan bekerja dengan tekun dan sabar di ladang atau di sawah miliknya, karena ia tahu bahwa suatu hari akan menuai hasilnya. Tindakan ini adalah berkaitan dengan pengharapan.

Kita harus hidup dengan harapan, tetapi hal itu tidak cukup. Kita tidak bisa hanya berharap, namun kita juga harus bertindak. Terkadang kita sering bertanya, “Dapatkah harapan saya terwujud?” Kita memang tidak tahu pasti, namun selama Allah menyertai kita, dan apa yang kita cita-citakan seturut dengan kehendak dan rencana-Nya atas hidup kita, harapan itu akan terwujud. Bangkitkan dan bangunlah harapan Anda hanya pada Yesus saja. Siapa yang berpengharapan di dalam Tuhan dan percaya di dalam Dia, tidak akan pernah kecewa.

Sumber daya-Nya tidak terbatas, kekuasaan dan cinta kasih-Nya tidak mengenal batas. Tuhan ada di pihak kita. Jangan biarkan musuh, kuasa kegelapan, pikiran kita sendiri, atau orang lain mempengaruhi hidup ini yang berusaha menghancurkan harapan kita. Ingat, jangan pernah menyerah! Pandanglah kepada Allah yang mahakuasa dan tetaplah berpengharapan.

Amsal 23:18. Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.

Ayat Bacaan :

Yeremia 29:11-14
29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
29:12 Dan apabila kamu berseru dan datang untuk berdoa kepada-Ku, maka Aku akan mendengarkan kamu;
29:13 apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati,
29:14 Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.

Hidup Yang Menjadi Berkat - Ilustrasi Khotbah Kristen

Ada dua buah benda yang bentuknya mirip, bahkan sekilas bagian-bagian dari benda itu memiliki kesamaan. Masing-masing memiliki baling-baling yang dapat berputar, dan juga memiliki batang penyangga. Kipas angin dan kincir angin, dua benda yang mirip. Yang membedakan adalah cara kerjanya. Kipas angin berputar untuk menghasilkan angin, sedangkan kincir angin berputar karena ada angin yang berhembus kencang dan menggerakkannya.

Ini adalah tipe dari orang percaya. Beberapa orang bertindak seperti kipas angin. Ada suatu power yang keluar dan dapat menyejukkan, menyegarkan bagi orang lain. Mungkin itu berupa ucapan yang membangun, menasehati dan menghibur, atau tindakan dan perhatian yang disalurkan bagi orang lain yang sangat membutuhkan. Ia bergerak dan bertindak, sehingga orang-orang di sekitarnya memperoleh  pengaruh yang baik. Orang yang hidupnya dipenuhi kasih Allah memiliki power yang dapat menggerakkan hatinya untuk bertindak dan menjadi berkat bagi sesamanya.

Sedangkan tipe kincir angin adalah orang yang selalu menunggu adanya dorongan dari orang lain, baru kemudian bergerak atau melakukan suatu tindakan. Tidak ada inisiatif atau suatu keinginan untuk bergerak. Orang-orang semacam ini adalah pribadi yang “tidak memiliki hati”. Melakukan sesuatu berdasarkan kewajiban dan bukan karena adanya beban atau dorongan dari dalam. Saat ada orang lain bergerak atau berbuat sesuatu, ia akan segera melibatkan diri dalam tindakan yang sama. Ketika tidak ada orang yang melakukan sesuatu, orang ini pun diam dalam ketenangan. Jelaslah, kehidupan orang seperti ini tidak dapat menjadi berkat. Kalaupun kelihatan sibuk, ia hanya melakukan ”aksi tanpa isi.” 

( Gideon Anang Prakosa )

Menghadapi Tantangan Hidup - Ilustrasi Khotbah Kristen

Pernahkah  Anda memperhatikan mengapa aliran air sungai berkelok-kelok? Di belahan dunia manapun semua sungai, kecuali buatan manusia, memiliki kesamaan yaitu aliran airnya berkelok-kelok. Mengapa demikian? Penyebabnya adalah karena sungai itu mengikuti alur yang paling sedikit hambatannya. Sungai-sugai itu berkelok untuk menghindari penghalang lajunya air dan mencari jalan yang mudah dilalui. Tidak sedikit orang percaya, bahkan yang sudah menjadi Pelayan Tuhan yang hidupnya tidak lagi lurus dalam mengikuti jalan Tuhan, tetapi berkelok-kelok. Karena gagal dalam menghadapi tantangan yang menghadang, mereka akhirnya menyimpang dari jalan yang direncanakan Allah bagi mereka dan mulai kompromi dengan dunia ini, kompromi dengan keinginan mata, keinginan daging dan keangkuhan hidup. Tidak lagi tunduk dan taat pada pimpinan Roh Allah, tetapi tunduk kepada roh dunia ini.

Yohanes dalam suratnya mengingatkan kepada para pengikut Kristus bahwa kita dapat memenangkan pergumulan melawan kejahatan, sebab “Roh yang ada dalam kamu, lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia”  ( I Yohanes 4:4 ). Tak satupun yang dapat menghalangi  kita untuk melalui jalur yang sudah ditetapkan Allah. Kita tidak boleh menyerah pada godaan atau musuh apapun. Roh Kudus yang tinggal di hati kita akan menguatkan sehigga kita dapat tetap berdiri teguh.

Jika kita memutuskan untuk tidak mengikuti begitu saja alur yang paling sedikit hambatannya, jalan kita tidak akan “bengkok”. Mulai sekarang, bersikaplah berani menghadapi tantangan hidup, walau dengan resiko yang berat, percayalah Tuhan pasti memampukan kita.

( Gideon Anang Prakosa )


Mengatasi Tantangan - Ilustrasi Khotbah Kristen

Bagi para penggemar elektronika atau orang-orang yang bergelut dengan alat-alat elektronika pasti mengenal benda yang disebut dengan resistor, sering disingkat dengan huruf “R”.  Resistor adalah salah satu komponen yang umumnya bebentuk tabung kecil dengan gelang-gelang warna dan memiliki dua kaki memanjang. Fungsi alat ini, sesuai dengan namanya adalah menghambat atau menahan arus listrik dalam suatu rangkaian. Dengan adanya resistor, maka arus listrik dalam rangkaian elektronika dapat diperkecil, dibagi, atau ditingkatkan. Apabila komponen ini rusak, atau bocor maka arus listrik akan mengalir tak terkendali, akibatnya komponen lain akan rusak, maka hancurlah rangkaian itu.

Dalam hidup ini kadang-kadang kita mengalami adanya hambatan-hambatan yang diijinkan Tuhan. Hal itu terjadi dengan maksud supaya iman kita dapat berfungsi dengan baik. Iman dapat menjadi aktif justru pada saat terjadi kendala dalam keseharian kita. Demikian juga di dalam bisnis, adanya kendala atau masalah merupakan tantangan yang dapat memacu produktifitas dan kreatifitas. Pemazmur mengatakan bahwa tertindas itu baik baginya, supaya ia belajar ketetapan-ketetapan Tuhan. Artinya, tekanan, hambatan atau kendala yang kita hadapi sehari-hari sebenarnya merupakan kesempatan bagi kita untuk berubah dan menjadi lebih baik. Proses belajar pada prinsipnya adalah try, try and try again (coba, coba dan coba lagi).

Kita bisa saja, bahkan mungkin sering mengalami hambatan, namun secara garis besar rencana Tuhan tetap akan dinyatakan dalam hidup kita. Yang Tuhan kehendaki adalah respon atau tanggapan kita dalam mengatasi tantangan itu. Kalau seseorang menyerah, maka ia tidak akan menerima apa-apa. Sebaliknya kalau seseorang mampu mengatasi hambatan dalam hidupnya, ia akan keluar sebagai orang yang sukses.

( Gideon Anang Prakosa )

Tetap Bersemangat - Ilustrasi Khotbah Kristen

Spare part atau suku cadang kendaraan bermotor memiliki jenis yang beragam. Meskipun banyak bagian yang hanya dipahami oleh para montir atau teknisi, namun beberapa di ataranya dikenal oleh orang awam, karena seringkali dilihat. Salah satu di antaranya adalah busi. Hampir semua orang mengerti benda ini. Busi adalah komponen yang berfungsi untuk memercikkan bunga api di dalam ruang bakar. Percikan bunga api ini dihasilkan dari tegangan tinggi antar electrode yang dibangkitkan oleh ignition coil. Temperatur di dalam ruang bakar dapat mencapai 2500 derajat Celsius dan tekanannya mencapai 50 kg/cm2. Bahan bakar yang dibakar dalam silinder adalah campura uap bensin dan udara yang tersedia dalam karburator. Campuran bahan bakar ini diledakkan oleh panas percikan api yang terjadi di antara electrode busi. Ledakan mendorong piston yang terhubung dengan poros engkol, dan selanjutnya tenaga gerak ini benar-benar gerak yang menjalankan mesin.

Apabila busi tidak menimbulkan percikan bunga api, maka sebagus dan sekuat apapun sebuah mesin tidak dapat berfungsi dan menghasilkan gerak. Demikian juga kalau sukacita, semangat hidup dan keceriaan sebagai “percikan bunga api” dari kehidupan hilang dari diri manusia, maka pada hakekatnya manusia itu tinggal menunggu kematian belaka. Sebab pada dasarnya manusia yang tidak kreatif, manusia yang pasif bukanlah manusia sebagaimana dikehendaki oleh Allah. Kesedihan dan kesesakan hidup kadang-kadang membuat orang yang mengalaminya menjadi lemah dan tidak bergairah hidupnya. Seringkali karena beban hidup yang menghimpit terus menerus, sukacita dan keceriaan hidup menjadi lenyap.

Amsal 18:14  mengatakan: “Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?”  Oleh karena itu menjaga hati kita tetap gembira dan ceria menjadi sesuatu yang penting.  Memang kesedihan dan masalah selalu ada di sepanjang hidup kita, namun hal itu tidak boleh merenggut damai sejahtera dan sukacita yang Tuhan sudah anugerahkan kepada kita. “ … jangan kamu bersusah ati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!”  (Nehemia 8:11 b ).

( Gideon Anang Prakosa )